Jumaat, 21 Mei 2010

Guru Pembina Negara bangsa....realiti atau fantasi....???

Assalamualaikum buat semua....pada 15 mei yang lalu kita semua di ajak untuk memberikan penghargaan buat semua insan yang bergelar guru....suatu suasana yang amat baik di mana di dalam Islam sendiri menyuruh kita agar taat, patuh serta menghormati guru sehingga sangat banyak adab-adab yang perlu di jaga sepertimana yang dinyatakan oleh Imam al-Ghazali di dalam kitabnya tazkiyatun nafs yang di taskhih dan disusun semula oleh Sheikh Sa'id Hawwa.

Pada permulaan kitab ini beliau menyediakan satu bab yang diberi tajuk "bab adab guru dan murid"....di dalam Islam terdapat pelbagai hukum, baik secara fiqh maupun secara adabnya yang perlu di jaga di antara guru dan murid dan juga murid dan guru....apa yang menjadi persoalan pada minda saya ini yang telah sekian lamanya terbuku adalah, sejauhmana hal ini di amalkan di malaysia secara umum dan umat Islam khasnya...contohnya apakah boleh guru dan murid bersalaman biarpun pangkatnya adalah seperti anak-anak sendiri....sekiranya murid itu sudah mencapai umur baligh baik pada murid perempuan maupun lelaki....

kembali kepada sambutan hari guru tadi, ianya boleh jadi sesuai dengan ajaran Islam sekiranya ianya berlandaskan syariat, akan tetapi persoalannya apakah sambutan itu benar-benar menjaga batasan syariat...ini sangat jelas dan terang...

dalam sebuah hadith dari An-Nu'man bin Basyir berkata, "Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda, 'Yang
halal itu jelas dan yang haram itu jelas, dan di antara keduanya terdapat
hal-hal musyabbihat (syubhat / samar, tidak jelas halal-haramnya), yang tidak
diketahui oleh kebanyakan manusia. Barangsiapa yang menjaga hal-hal
musyabbihat, maka ia telah membersihkan kehormatan dan agamanya. Dan,
barangsiapa yang terjerumus dalam syubhat, maka ia seperti penggembala di
sekitar tanah larangan, hampir-hampir ia terjerumus ke dalamnya. Ketahuilah
bahwa setiap raja mempunyai tanah larangan, dan ketahuilah sesungguhnya tanah
larangan Allah adalah hal-hal yang diharamkan-Nya. Ketahuilah bahwa di dalam
tubuh ada sekerat daging. Apabila daging itu baik, maka seluruh tubuh itu baik;
dan apabila sekerat daging itu rusak, maka seluruh tubuh itu pun rusak.
Ketahuilah, dia itu adalah hati.'"
(HR. Bukhori)

hadith ini menyatakan kepada kita dengan jelas bahwa yang halal itu jelas dan haram itu jelas....maka jika secara terang majlis-majlis yang dijalankan di sekolah-sekolah bertentangan dengan yang halal lalu bagaimana?? sekiranya ada tarian dari murid dan guru wanita yang mempamerkan lenggok badan mereka maka apakah hal itu halal atau harus...maka apakah dalil atau hujjah bagi mereka yang ingin menghalalkan hal ini???? lantas di mana letaknya ayat Al-Quran dari surah an nur ayat ke 31 yang berbunyi (maksudnya) :
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita…”

apakah ada golongan yang berani membenarkan hal ini????sedangkan majlis sambutan hari guru ini dimulakan dengan doa yang di tujukan kepada Rabb Yang Maha Agung dengan penuh pengharapan dan kehinaan agar majlis di Rahmati Nya lalu selesai doa majlis tarian di mulakan....apakah hal ini suatu kewajaran....??????? apakah kita mau mempermainkan doa tadi dengan Allah SWT.....

yang amat menyedihan lagi adalah tidak ketinggalan para ustaz dan ustazah yang turut sama menunjukkan aksi yang melanggari batas syara'...yang ditontoni oleh anak didik mereka...maka apa yang mereka lakukan menjadi 'qudwah hasanah' pada anak didik mereka......

kerana itu sekali lagi....Guru Pembina Negara Bangsa......realiti atau fantasi....

1 ulasan:

  1. Salam...betul tu...dilemanya kita disuruh baca doa..lepas tu ada acara yg menjurus kepada tak ikut syariat...
    masukkan link aku kat blog ko... http://dhomazril.wordpress.com

    BalasPadam